Pengertian DFD
DFD (Data Flow Diagram) adalah suatu
diagram yang menggunakan notasi-notasi untuk menggambarkan arus dari data sistem,
yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika,
tersruktur dan jelas. DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau
menjelaskan proses kerja suatu sistem. Suatu yang lazim bahwa ketika
menggambarkan sebuah sistem kontekstual data flow yang akan pertama kali
muncul adalah interaksi antara sistem dan entitas luar. DFD didisain untuk
menunjukkan sebuah sistem yang terbagi-bagi menjadi suatu bagian sub-sistem
yang lebih kecil dan untuk menggaris bawahi arus data antara kedua hal yang
tersebut diatas. Diagram ini lalu dikembangkan untuk melihat lebih rinci
sehingga dapat terlihat model-model yang terdapat di dalamnya. dan DFD juga
merupakan gambaran grafis yang memperlihatkan aliran data dari sumbernya dalam
obyek kemudian melewati suatu proses yang mentransformasikan ke tujuan yang
lain, yang ada pada objek lain.
Jenis jenis serta perbedaan dari DFD :
1.
Diagram Konteks
Merupakan
diagram tingkat atas yang terdiri dari proses dan menggambarkan hubungan
terminator dengan sistem yang mewakili suatu proses. Hubungan antar Terminator
dan Data Store tidak digambarkan.
2.
Diagram Zero
Diagram ini
merupakan diagram tingkat menengah yang menggambarkan proses utama dari dalam
sistem, yang terdiri dari hubungan entitas (entity), proses data flow dan
penyimpanan data (data store).
3.
Diagram Detail atau Diagram Primitif
Diagram
Primitif merupakan diagram paling bawah yang tidak dapat diuraikan lagi,
sedangkan Diagram Detail masih dapat diuraikan.
Flowchart terbagi menjadi 5 (lima) jenis bagian yaitu :
1.
Flowchart Sistem (System FLowchart) Merupakan
bagan yang menunjukkan alur kerja atau apa yang sedang dikerjakan didalam
sistem secara keseluruhan dan menjelaskan urutan dari prosedur-prosedur yanhg
ada di dalam sistem.
2.
Flowchart Paperwork / FLowchart Dokumen (Document
Flochart) Flowchart Paperwork menelusuri alur dari data yang ditulis melalui
sistem. Flowchart Paperwork juga sering disebbut Flowchart Dokumen.
3.
Flowchart Skematik (Schematic FLowchart) Flowchart Skematik merupakan bagan yang mirip
dengan Flowchart Sistem yang menggambarkan suatu sistem atau prosedur.
Perbedaannya bukan hanya menggunakan simbol-simbol flochart standar, tetapi
juga menggunakan gambar-gamabar komputer, peripheral, from-from atau peralatan
lain yang digunakan dalam sistem.
4.
Flowchart Program (Program Flochart) Flowchart
Program merupakan bagan yang menjelaskan keterangan lebih rinci tentang
langkah-langkah dari proses program. Flowchart Program juga dihasilkan dari
Flowchart Sistem.
5.
Flowchart Proses (Proses Flowchart)
Flowchart Proses merupakan bagan alir yang banyak digunakan di teknik
industri. Flowchart juga digunakan untuk memecah dan menganalisis
langkah-langkah selanjutnya dalam suatu prosedutr atau sistem.
Simbol-Simbol yang digunakan pada DFD
Beberapa symbol
digunakan di DFD untuk maksud mewakili (Jogiyanto ,1990):
- External entity (kesatuan luar) atau boundary (batas sistem);
- Data flow (arus data);
- Process (proses);
- Data store (simpanan data).
-Kesatuan Luar
Setiap sistem
pasti mempunyai batas sistem (boundary) yang memisahkan suatu sistem
dengan lingkungan luarnya. Sistem akan menerima input dan menghasilkan output
kepada lingkungan luarnya. Kesatuan luar (external entity) merupakan
kesatuan (entity) dilingkungan luar sistem yang dapat berupa orang,
organisasi atau sistem lainnya yang berada dilingkungan luarnya yang akan
memberikan input atau menerima output dari sistem. Kesatuan luar ini kebanyakan
adalah salah satu dari berikut ini (Jogiyanto ,1990).
-Arus Data
Arus data (data
flow) di DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir diantara
proses (process), simpanan data (data store) dan kesatuan luar (exsternal
entity). Arus data menunjukan arus data yang dapat berupa masukan untuk
sistem atau hasil dari proses sistem dan dapat berbentuk sebagai berikut ini
(Jogiyanto ,1990).
-Proses
Suatu proses
adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari
hasil suatu arus data yang masuk kedalam proses untuk dihasilkan arus data yang
akan keluar dari proses. Untuk physical dataflow diagram (PDFD), proses
dapat dilakukan oleh orang, mesin atau computer, sedang untuk logical data
flow diagram (LDFD), suatu proses hanya menunjukkan proses dari computer.
Perbedaan dari PDFD dan LDFD akan dibahas kemudian. Suatu proses dapat
menunjukkan dengan symbol lingkaran atau dengan simbol empat persegi panjang
tegak dengan sudut-sudut tumpul (Jogiyanto ,1990).
-Simpanan Data
Menunjukkan
informasi yang tersimpan dalam file diantara transactions. Data store
diidentitaskan dengan “D dengan nomor” untuk data store komputer dan “M dengan
nomor” untuk manual data store. Data store disimbolkan sebagai berikut
(Jogiyanto ,1990) :
2. SIMBOL DFD
3. Tujuan DFD (Data Flow Diagram) atau Diagram Arus
Data
Tujuan Diagram
Arus Data atau DFD adalah untuk menunjukan proses yang dijalankan data dalam
sistem ,memberikan indikasi mengenai
bagaimana data ditransformasi pada saat data bergerak melalui sistem,dan
menggambarkan fungsi-fungsi(dan sub fungsi) yang mentrans formasi aliran data .
4.Syarat Membuat DFD
Syarat-syarat pembuatan DFD ini
adalah :
1. Pemberian nama untuk tiap
komponen DFD
2. Pemberian nomor pada komponen proses
3. Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak dilihat
4. Penghindaran penggambaran DFD yang rumit
5. Pemastian DFD yang dibentuk itu konsiten secara logika
2. Pemberian nomor pada komponen proses
3. Penggambaran DFD sesering mungkin agar enak dilihat
4. Penghindaran penggambaran DFD yang rumit
5. Pemastian DFD yang dibentuk itu konsiten secara logika
5. Berikut ini
tips-tips dalam membuat DFD :
- Pilih notasi sehingga proses yang didekomposisi atau tidak didekomposisi
dapat dibaca dengan mudah
- Nama proses harus terdiri dari kata kerja dan kata
benda
- Nama yang dipakai untuk proses, data store, dataflow harus konsisten
(identitas perlu)
- Setiap level harus konsisten aliran datanya dengan level sebelumnya
- Usahakan agar external entity pada setiap level konsisten peletakannya
- Banyaknya proses yang disarankan pada setiap level tidak melebihi 7
proses
-Dekomposisi berdasarkan kelompok data lebih disarankan (memudahkan aliran
data ke storage yang sama)
- Nama Proses yang umum hanya untuk prose yang masih
akan didekomposisi
- Pada Proses yang sudah tidak
didekomposisi, nama Proses dan nama Data harus sudah spesifik
- Aliran ke storage harus melalui
proses, tidak boleh langsung dari external entit
-Aliran data untuk Proses Report ,harus ada aliran keluar. Akan ada aliran
masuk jika perlu parameter untuk mengaktifkan report
- Aliran data
yang tidak ada datastorenya harus diteliti, apakah memang tidak mencerminkan
persisten entity (perlu disimpan dalam file/tabel), yaitu kelak hanya akan
menjadi variabel dalam program.
6.Langkah – Langkah Persiapan DFD
Selama analisis
Sistem, DFD dapat digunakan untuk memberikan model lingkup proyek sistem dan
untuk menganalisa serta membentuk model fakta-fakta studi yang telah di
kumpulkan selama analisis. DFD digunakan untuk menggambarkan bentuk sistem yang
sedang di kembangkan secara keseluruhan. Hal ini untuk menjelaskan pemroses
rinci dari suatu transaksi. Tidak ada aturan
baku untuk menggambarkan DFD. Tapi dari berbagai referensi yang ada, secara
garis besar langkah untuk membuat DFD adalah:
Langkah 1 : Menggambar diagram tingkat konteks. Diagram ini menggambarkan source , sink , proses utama , dan lingkup sistem pada waktu pengembangan.
Langkah 2 : Menguraikan (decompose) Diagram Tingkat Konteks. Diagram tingkat konteks diuraikan atau di-decompose menjadi DFD tingkat kedua.
Langkah 3 : Menguraikan ketingkat dasar (elementary sistem). Proses 1-3 menyortir tumpukan (batch), diuraikan menjadi DFD tingkat dasar. Tingkat diagram ini menjelaskan secara jauh lebih rinci proses-proses aktual yang terjadi untuk menyortir tumpukan.
7. Langkah-Langkah Membuat DFD
-Membuat
Diagram Konteks (diagram context)
Diagram ini adalah diagram level
tertinggi dari DFD yang menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan
luarnya.
Caranya :
Caranya :
- Tentukan nama sistemnya.
- Tentukan batasan sistemnya.
- Tentukan terminator apa saja yang ada dalam sistem.
- Tentukan apa yang diterima/diberikan external entity dari/ke sistem.
- Gambarkan diagram konteks.
-Membuat
Diagram Level Zero (Overview Diagram)
Diagram ini adalah dekomposisi dari
diagram konteks.
Caranya :
Caranya :
- Tentukan proses utama yang ada pada sistem.
- Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing proses ke/dari sistem sambil memperhatikan konsep keseimbangan (alur data yang keluar/masuk dari suatu level harus sama dengan alur data yang masuk/keluar pada level berikutnya).
- Apabila diperlukan, munculkan data store (master) sebagai sumber maupun tujuan alur data.
- Hindari perpotongan arus data
- Beri nomor pada proses utama (nomor tidak menunjukkan urutan proses).
-Membuat
Diagram Level Satu
Diagram ini merupakan dekomposisi dari
diagram level zero.
Caranya :
Caranya :
- Tentukan proses yang lebih kecil (sub-proses) dari proses utama yang ada di level zero.
- Tentukan apa yang diberikan/diterima masing-masing sub-proses ke/dari sistem dan perhatikan konsep keseimbangan.
- Apabila diperlukan, munculkan data store (transaksi) sebagai sumber maupun tujuan alur data.
- Hindari perpotongan arus data.
- Beri nomor pada masing-masing sub-proses yang menunjukkan dekomposisi dari proses sebelumnya.Contoh : 1.1, 1.2, 2
Referensi:
http://megasuryonop.blogspot.com/2014/01/mengenal-dfd-data-flow-diagram_7040.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar