KASUS KORUPSI GAYUS TAMBUNAN SUDUT PANDANG SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Korupsi adalah sesuatu yang sudah tidak asing lagi terdengar di telinga
kita karena di negara Indonesia korupsi memang seperti telah menjadi
sesuatu yang biasa atau mungkin telah menjadi budaya yang mendarah
daging.Walaupun hampir setiap hari kita mendengar atau melihat kasus –
kasus tentang korupsi, namun terkadang kita masih salah dalam
memprsepsikan tentang korupsi.Sebagian dari kita mengaitkan korupsi
hanya dengan uang yang menyebabkan kerugian negara, padahal hanya
beberapa pasal dalam UU Korupsi yang ada tercantum kata-kata kerugian
negara, sedangkan sebagian besar pasal lebih menyangkut tentang perilaku.Untuk
itu, kita harus benar – benar memahami tentang korupsi agar kita
mengetahui berbagai jenis korupsi yang tidak hanya terkait dengan
kerugian negara, tetapi juga dengan perilaku korupsi lainnya, seperti
tindakan suap yang tidak terkait dengan keuangan negara.Kita
wajib memerangi, mencegah dan mengatakan tidak untuk korupsi Karena
korupsi adalah sumber utama dari segala masalah yang mendera bangsa ini.
1.2 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui penyebab korupsi dari sudut pandang Sistem Informasi Akuntansi dan untuk lebih memahami Sistem Pengendalian Internal yang baik.
1.2 Tujuan
Tujuan dari makalah ini adalah untuk mengetahui penyebab korupsi dari sudut pandang Sistem Informasi Akuntansi dan untuk lebih memahami Sistem Pengendalian Internal yang baik.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Sistem Pengendalian Internal yang baik
2.1.1 Pengertian Pengendalian Intern
Pengendalian Intern didefinisikan
oleh AICPAsebagai berikut :
Pengendalian Intern
itu meliputi struktur organisasi dan semua cara-cara serta alat-alat yang
dikoordinasikan yang digunakan di dalam perusahaan dengan tujuan untuk menjaga
keamanan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data
akuntansi,memajukan efisiensi di dalam usaha, dan membantu mendorong
dipatuhinya kebijakan manajemen yang telah ditetapkan lebih dahulu.
Definisi di atas
menunjukkan bahwa suatu system pengendalian intern yang baik itu akan berguna
untuk :
1.
Menjaga
keamanan harta milik suatu organisasi
2.
Memeriksa
ketelitian dan kebenaran data akuntansi.
3.
Memajukan
efisieni dalam operasi.
4. Membantu
menjaga agar tidak ada yang menyimpang dari kebijakan manajemen yang telah
ditetapkan lebih dahulu.
Definisi di atas di
rinci oleh AICPA dalam Statement On Auditing Standards nomor 1, menjadi pengendalian administrative dan pengendalian akuntansi
sebagai berikut:
a. Pengendalian
Akuntansi terdiri dari struktur organisasi dan prosedur-prosedur serta
catatan-catatan yang berkaitan dengan pengamanan aktiva dan dapat dipercayanya
catatan financial, dan konsekuensinya, organisassi, prosedur,dan catatan-cataan
itu disusun untuk memberikan jaminan yang cukup dalam arti :
- Transaks-transasidilkasanakan sesuai dengan pengesahan (otorisasi) manajemen yang umum maupun yang khusus.
- Transaksi-transaksi dicatat untuk (1) memungkinkan penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip auntansiyang umunya diterima atau kriteria-kriteria lain yang perlu untuk laporan-laporan tersebut dan (2) menunjukkan pertanggungjawaban atas aktiva.
- Access(penggunaan) aktiva hanya diperbolehkan bilasesuai dengan otorisasi manajemen.
- Tanggung-jawab atas aktiva (menurut catatan) dibandingkan dengan aktiva yang ada setiap waktu tertentu dan diambil tindakan yang perlu bila ada perbedaan-perbedaan.
b. Pengendalian adminitratif meliputi struktur organisasi dan
prosedur-prosedur serta catatan-catatan yang berkaitan dengan prosespengambilan
keputusan yang berhubungan dengan pengesahan (otorisasi) transaksi-transaksi
oleh manajemen. Otorisasi tersebut merupakan fungsi manajemen yang secara
langsung berhubungan dengan tanggung jawab untuk mencapai tujuan-tujuan
perusahaan (organisasi) dan merupakan titik awal untukmenyusun pengawasan
akuntansi atas transaksi-transaksi.
Pengendalian akuntansi (accounting control) berfungsi untuk
menjaga keamanan harta milik perusahaan. Pengendalian ini disebut Preventif
Control, yaitu pengendalian yang bertujuan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang
tidak diinginkan. Pengendalian administrative(administrative conrol) berfungsi
untuk mendorong efisiensi, yaitu dengan mendorong dipatuhinya keputsan-keputusan
manajemen. Pengendalian ini disebut juga
Feedback Control.
2.1.2 Ciri-ciri pokok dari Sistem Pengendalian Intern
Suatu system pengawasan intern yang
memuaskan harus meliputi :
- Suatu struktur organisasi yang memisahkan tanggungjawab-tanggungjawab fungsional secara tepat.
- Suatu system wewenang dan prosedur pembukuan yang baik, yang berguna untuk melakukan pengawasan akuntansi yang cukup terhadap harta milik, hutang-hutang, pemdapatan-pendapatan dan biaya-biaya.
- Praktek-praktek yang sehat harus dijalankan di dalam melakukan tugas-tugas dan fungis-fungsi setiap bagian dalam organisasi.
- Suatu tingkat kecakapan pegawai yang sesuai dengant anggung jawabnya
Keempat elemen di
atas merupakan cirri-ciri pokok dari
suatu system pengawsan intern. Di
samping cirri-ciri pokok tersebut ada cara-cara pengawasan lain yang fungsinya
merupakan tambahan dari cirri-ciri pokok diatas. Pengawasan-pengawasan tamabhan
itu dapat dilakukan dengan menggunakan laporan-laporan, budget atau standard
an staff internal auditing.
a. Struktur organisasi
- Struktur organisasi yang tepat bagi suatu perusahaan belum tentu baik bagi perusahaan yang lain. Perbedaan struktur organisasi diantara berbagai perusahaan, disebabkan leh berbagai hal seperti jenis,luas, banyaknya, cabang-cabang dan lainnya.
- Suatu dasar yang berguna dalam menyusun struktur organisasi perusahaan adalah pertimbangan bahwa organisasi itu harus fleksible dalam arti memungkinkan adanya penyesuaian-penyesuaian tanpa harus membuat yang baru.
Ada tiga bentuk
utama dari departementalisasi dalam organisasi yaitu atas dasar fungsi,daerah,
produk.
Rentang pengawasan (span of Control).
- Yaitu menunjukkan jumlah orang yang bertanggung jawab pada seorang atasan.
- Struktur organisasi yang tipis atau datar disebut mempunyai span of control yang lebar, sedangkan struktur organisasi yang tinggi mempunyai span of control yang sempit.
Jenis-jenis Wewenang
Ada tiga jenis
utama dari wewenang ,yaitu wewenang garis (atau sering dibuat garis komando),
wewenang staf (merupakan wewenang membantu), wewenang fungsional(memberi hak
pada seseorang untuk memerintah bagian lain yang tidak langsung menjadi bawahannya).
Diskripsi jabatan
Untuk menentukan
tugas dan tanggung jawab setiap bagian dalam organisasi, berguna sebagai alat
unuk memisahkan tugas dan wewenang setiap bagian sehingga akan terhindar adanya
kesimpangsiuran fungsi setiap bagian dalam organisasi.
b. Sistem Wewenang Dan Prosedur Pembukuan
Sistem wewenang dan
prosedur pembukuan dalam suatu perusahaan alat bagi manajem untuk mengadakan
pengawasan terhadap operasi dan transaksi-transaksi yang terjadi dan juga utuk
mengklasifikasikan data akuntansi dengan tepat.
c. Praktek –Pratek Yang Sehat.
Yang dimaksud
dengan praktek-praktek yang sehat adalah setiap pegawai dalam perusahaan,
melaksanakan tugasnya sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Misalnya bagian akuntansi baru mencatat
hutang setelah menerima dan memeriksa dokumen-dokumen pendukung transaksi
pembelian seperti surat permintaan pembelian, surat pesanan pembelian, laporan
penerimaan barang dan faktur dari penjual.
d. Pegawai yang Cukup Cakap
Tingkat kecakapan
pegawai mempenagruhi sukses tidaknya suatu system pengendalian intern, Apabila sudah disusun struktur organisasi
yang tepat, prosedur-prosedur yang baik tetapi tingkat kecakapan pegawai tidak
memenuhi syarat-syarat yang diminta, bisa diharapkan bahwa system pengawasan
intern juga tidak akan berhasil dengan baik.
Untuk mendapatkan
pegawai yang tingkat kecakapannya cukup, langkah-langkahnya harus dimulai sejak
penerimaan pegawai baru. Jika ada penerimaan pegawai baru, hendaknya dilakukan
seleksi dan test agar dapat ditentukan apakah calon pegawai yang bersangkutan,
memenuhi criteria yang diininkan. Apabila pegawai sudah diterima bekerja dalam
perusahaan, perlu diadakan latihan-latihan agar dapat meningkatkan kecakapan.
2.1.3 Pengawasan-Pengawasan Tambahan
a.
Laporan
c. Staf audit intern
Untuk menjamin
berlakunya system pengawasan intern dengan baik, selain terpenuhinya keempat
ciri-ciri khas di atas, diperlukan beberapa pengawasan tambahan yang terdiri
dari laporan-laporan, budget/standar, dan suatu staf audit intern.
Laporan merupakan
alat bagi suatu bagian dalam perusahaan untuk mempertanggungjawabkan
tugas-tugasnya. Laporan ini diserahkan kepada atasan dengan maksud agar atasan
dapat mengetahui sampai seberapa jauh pekerjaan sudah dilaksanakan, Agar suatu laporan dapat berfungsi dengan
baik, Heckeet & Wilson dalam buku controllership menyatakan lima prinsip
dasar sebagai berikut :
- Pertanggungjawaban, yaitu prinsip yang menghendaki bahwa laporan itu harus di susun sesuai dengan tanggungjawab bagian-bagian dalamperusahaan. Laporan seperti ini dibuat bertingkat sesuai dengan tingkat yang ada dalam struktur otganisasi.
- Pengecualian, yaitu prinsip yang menghendaki bahwa laporan yang disusun, itu hendaknya menunjukkan hal-hal yang menyimpang dari standar atau budgetnya. Maksud dari prinsip ini ialah agar management dapat memusatkan perhatiannya pada hal-hal yang menyimpang tersebut.
- Perbandingan, yaitu prinsip yang menghendaki bahwa laporan yang disusun itu hendaknya dibandingkan dengan data lain agar lebih mempunyai arti. Perbandingan ini dapat dilakukan dengan standar/budget atau dengan realisasi periode sebelumnya,
- Ringkas, yaitu prinsip bahwa laporan yang dibuat untuk bagian yang lebih tinggi harus lebih ringkas, sehingga dapat memberikan ruang lingkup yang lebih luas.
- Komentar. Yaitu prinsip bahwa laporan itu sebaiknya juga berisi beberapa komentar dari pihak yang menyusun. Maksud pemberian komentar ini adalah agar pembaca laporan tersebut dapat segera mengetahui hal-hal yang penting yang ada dalam laporan tersebut.
Merupakan alat
untuk mengukur realisasi. Dengan adanya standar atau budget maka
laporan-laporan bisa disusun dengan membandingkan antara realisasi dengan
budget atau standarnya, sehingga dapat diketahui penyimpangan-penyimpangan yang
terjadi.
Meupakan bagian
atau pegawai dalam perusahaan yang tugasnya melakukan pemeriksaan terhadap
pelaksanaan prosedur-prosedur yang telah ditetapkan. Pemeriksaan ini dapat
digunakan untuk mengetahui apakah pelaksanaan kerja itu sesuai atau menyimpang
dari yang sudah ditetapkan. Ditinjau dari struktur organisasi maka bagian audit
intern merupakan suatu fungsi staff yang bertanggung kepadacontroller.
Kadang-kadang audit intern ini merupakan staff dari Direktur utama atau staff
dari kepala bagian akuntansi.
Pengendalian intern melaksanakan tiga fungsi penting
:
- Preventive control, pengendalian untuk pencegahan, mencegah timbulnya suatu masalah sebelum masalah muncul.
- Detective control, pengendalian untuk pemeriksaan, dibutuhkan untuk mengungkap masalah begitu masalah tersebut muncul.
- Corrective control, pengendalian korektif. Memecahkan masalah yang ditemukan oleh pengendalian untuk pemeriksaan
2.1.4 COSO (Committee Of Sponsoring Organization)
COSO adalah kelompok
sector swasta yang terdiri dari American, Accounting Association (AAA), AICPA,
Institute of Internal Auditors, Institute Of Management Accountants, dan
Financial Executives Intitute.
Pada tahun 1992,COSO
mengeluarkan hasil penelitian untuk mengembangkan definisi pengendalian
intern yaitu pengendalian intern sebagai proses yang diimplementasikan oleh
dewan komisaris, pihak manajemen, dan mereka yang berada di bawah arahan
keduanya, untuk memberikan jaminan yang wajar bahwa tujuan penegnedalian
dicapai dengan pertimbangan hal-hal berikut:
- Efektivitas dan efisiensi operasional organisasi
- Keandalan pelaporan keuangan
- Kesesuaian dengan hukum dan peraturan yang berlaku,
Lima komponen Model Pengendalian Internal COSO yang
Saling berhubungan :
- Lingkungan pengendalian : inti dari bisnis apapun adalah orang-orangnya – cirri perorangan, termsdukintegritas, nilai-nilai etika, dan kompentensi - serta lingkungan tempat beroperasi. Mereka adalh mesin yang mengemudikan organisasi dan dasr tempat segala hal terletak.
- Aktivitas pengendalian, Kebijakan dan proedur pengendalian harus dibuat dan dilaksanakan untuk membantu memastikan bahwa tindakan yang diidentifikasi oleh pihak manajemen untuk mengatasi risiko pencapaian tujuan organsasi, secara efektif dijalankan.
- Penilaian risiko, Organisasi harus sadar akan dan berurusan dengan risiko yang dihadapinya. Organisasi harus menempatkan tujuan, yang terintegrasi dengan penjualan, produksi, pemasaran, keuangan, dan kegiatan lainnya, agar organisasi beroperasi secara harmonis. Organisasi juga harus membuat mekanisme unuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola risiko yang terkait.
- Informasi dan komunikasi, disekitar aktivitas pengendalian terdapat system informasi dan komunikasi. Mereka memungkinkan orang-orang dalam organisasi untuk mendapat dan bertukar informasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan, mengelola, dan mengendalikan operasinya.
- Pengawasan, Seluruh poses harus diawasi, dan perubahan dilakukan sesuai dengan dengan kebutuhan. Melalui cara ini, sistem dapat beraksi secara dinamis, berubah sesuai tuntutan keadaan.
a. LINGKUNGAN PENGENDALIAN
Lingkungan Pengendalian terdiri dari faktor-faktor
berikut :
- Komitmen atas integritas dan nilai-nilai etika
- Filosofi pihak manajemen dan gaya beroperasi
- Struktur organisasi
- Badan audit dewan komisaris
- Metode untuk memberikan otoritas dan tanggungjawab
- Kebijakan dan praktik-praktik dalam sumber daya manusia
- Pengaruh-pengaruh eksternal
Komitmen atas integritas dan nilai-nilai etika.
Merupakan hal yang
pentig bagi pihak manajemen untuk menciptakan struktur organisasi yang
menekankan pada integritas dan nilai-nilai etika. Perusahaan dapat mengesahkan integritas
sebagai prinsip dasar beroperasi, dengan
cara secara aktif mengajarkan dan mempraktikkannya. Contohnya, manajemen puncak
harus memperjelas bahwa laporan yang jujur lebih penting daripada laporan yang
sesuai keinginan pihak manajemen.
Filosofi Pihak manajemen dan Gaya beroperasi
Semakin bertanggung
jawab filosofi pihak manajemen dan gaya beroperasi mereka, semakin besar
kemungkinannya para pegawai akan berperilaku secara bertanggungjawab dalam
usaha untuk mencapai tujuan organisasi.
Apabila pihak manajemen menunjukkan sedikit perhatian atas pengendalian
internal, maka para pegawai akan menjadi kurang rajin dan efektif dalam mencapai
tujuan pengendalian tertentu. Filosofi
pihak manajemen dan gaya beroperasi dapat dinilai dengan cara menjawab
pertanyaan seperti berikut ini :
- Apakah pihak manajemen mengambil risiko yang tidak sepantasnya untuk mencapai tujuan perusahaan ,atau apakah pihak manajemen menilai potensi risiko dan penghargaan sebelum bertindak ?
- Apakah pihak manajemen mencoba untuk memanipulasi ukuran-ukuran kinerja seperti pemasukan bersih, agar kinerjanya dapat dilihat dalampandangan yang lebih baik?
- Apakah pihak manajemen menekan para pegawai untuk mencapai hasil apapun metode yang dipergunakan, atau apakah pihak manajemen menuntut perilaku yang beretika ? Dengan kata lain, apakah pihak manajemen yakin bahwa hasil dapat membenarkan cara?
Struktur
Organisasi
Struktur organisasi
perusahaan menetapkan garis otoritas dan tanggung jawab, serta menyediakan
kerangka umum untuk perencanaan, pengaahan, dan pengendalain operasinya. Aspek
penting lainnya struktur organisasi adalah sentralisasi atau desentralisasi
otoritas, penetapan tanggung jawab untuk tugas-tugas tertentu, cara alokasi
tanggung jawab mempengaruhi permintaan informasi manajemn, dan organisasifungsi
system informasi dan akuntansi.
Di dalam dunia
bisnis saat ini, perubahan yang drastis terjadi dalam praktik di bidang
manajemen, dan di dalam pengorganisasian perusahaan. Struktur organisasi
hierarkis, dengan banyak lapisan pihak manajemen yang akan mengawasi dan
mengendalikan pekerjaan mereka yang di bawah, mulai menghilang . Struktur tersebut digantikan dengan
organisasi dasar (flat organization) yang memiliki yang dapat bekerja sendiri,
dan terdiri dari pegawai yang dulunya ditugaskan ke berbagai departemen yang
berbeda dan terpisah. Para anggota tim
diberdayakan untuk membuat keputusan tanpa mencari berlapis-lapis persetujuan
untuk menyelesaikan pekerjaan mereka,
Komite Audit Dewan Komisaris (Board of Director)
Seluruh perusahaan
yang terdaftar di New York Stock Exchange harus memiliki komite audit (audit
commite) yang secara keseluruhan terdiri dari para komisaris (non pegawai) dari
luar perusahaan. Komite audit bertanggung jawab untuk mengawasi struktur
pengendalian internal perusahaan, proses pelaporan keuangan, kepatuhan terhadap
hokum, peraturan, dan standar yang terkait. Komite tersebut bekerja dekat
dengan auditor eksternal dan internal perusahaan.
Metode Memberikan Otoritas dan Tanggung Jawab
Pihak manajemen
harus mmberikan tanggung jawab untuk tujuan bisnis tertentuk ke departemen dan
individu yang terkait, serta kemudian membuat mereka bertanggung jawab untuk
mencapai tujuan tersebut, Otoritas dan
tanggungjawab dapat diberikan melalui deskripsi pekerjaan secara formal,
pelatihan pegawai, dan rencana operasional, jadwal, dan anggaran. Salah satu hal yang sangat penting adalah perauran
yang menangani masalah seperti standar etika berperilaku, praktik bisnis yang
dapat dibenarkan, peraturanpersyatan,dan konflik kepentingan.
Kebijakan dan Praktik-Praktik dalam Sumber Daya
Manusia
Kebijakan dan
praktik-prkatik mengenai pengontrakan,pelatihan,dan pengevaluasian, pemberian
kompensasi, dan promosi pegawai mempengaruhi kemampuan organisasi unuk
meminimalkan ancaman, risiko,dan pajanan.
Pengaruh-pengaruh Eksternal
Pengaruh-pengaruh
eksternal yang mempengaruhi lingkungan pengendalian adalah termasuk persyaratan
yang dibebankan oleh bursaefek, oleh Financial Accounting StandardBoard
(FASB),dan oleh Securities and Exchange
Commission (SEC). Termasuk dalam
pengaruh eksternal juga persyaratan peraturan lembaga, sperti bank, sarana
umum, dan perusahaan asuransi.
b. AKTIVITAS-AKTIVITAS PENGENDALIAN
Komponen kedua dari
model penngendalian internal COSO adalah kegiatan-kegiatan pengendalian, yang merupakan kebijakan dan
peraturan yang menyediakan jaminan yang wajar bahwa tujuan pengendalian pihak
manajemen dicapai. Secara umum,
prosedur-prosedur pengendalian termasuk dalam satu dari lima kategori berikut :
- Otorisasi transaksi dan kegiatan yang memadai,
- Pemisahan fungsi
- Desain dan penggunaan dokumen serta catatan yang memadai
- Penjagaan asset dan catatan yang memadai
- Pemeriksaan independent atas kinerja.
Otorisasi Transaksi
dan kegiatan yang Memadai.
Para pegawai melaksanakan tugas dan membuat keputusan
yang mempengaruhi asset perusahaan. Oleh
karena pihak manajemen kekurangan waktu dan sumber daya untuk melakukan
supervise setiap aktivitas dan keputusan, mereka membuat kebijakan untuk
diikuti oleh para pegawai, dan kemudian memberdayakan mereka untuk
melaksanakannya. Pemberdayaan ini, yang
disebut sebagai otorisasi (authorization) adalah bagian penting dari
pengendalian dan prosedur organisasi. Otorisasi sring kali didokumentasikan
sebagai penandatangan, pemberian tanda paraf,atau memasukkan kode otorisasiatas
dokumen atau catatan transaksi. Sistem
computer saat ini mampu mencatat tanda tangan digital (digital signature) (atau
sidik jari), yaitu sebuah cara untuk menandatangani dokumen dengan sebuah data yang
tidak dapat dipalsukan.
Beberapa aktivitas
atau transaksi tertentu terjadi karena keadaan khusus, sehingga pihak manajemen
memberikan otirsasi khusus (specific authorization) agar dapat dilaksakan. Sebaliknya, pihak manajemen dapat memberi
otorisasi pada pegaeai untuk menangani transaksi rutin tanpa persetujuan
khusus, atau disebut sebagai prosedur otrisasi umum (general
authorization). Pihak manajemen harus
memiliki kebijakan tertulis baik mengenai otorisasi khusus maupun umum,untuk
semua jenis transaksi.
Pemisahan Fungsi
Pengendalian internal yang baik
mensyaratkan bahwa tidak ada pegawai yang diberi tanggung jawab terlalu banyak.
Seorang pegawai seharusnya tidak berda dalam posisi untuk melakukan penipuan
dan menyembunyikan penipuan atau kesalahan yang tidak disengaja.
Desain dan penggunaan Dokumen serta catatan yang
memadai
- Desain dan penggunaan catatan yang memadai membantu untuk memastikan pencatatan yang akurat dan lengkap atas seluruh data transaksi yang berkaitan.
- Bentuk dan isinya harus dijaga agar tetap sesederhana mungkin untuk mendukung pncatatan yang efisisen. Meminimalkan kesalahan pencatatan, dan menfasilitasi peninjauan serta verifikasi.
- Dokumen-dokumen yang mengawali sebuah transaksi harus memiliki ruang untuk otorisasi.
- Dokumen-dokumen yang dipergunakan untuk memindahkan asset keorang lain, harus memiliki ruang untuk tanda tangan pihak penerima asset.
- Dalam rangka megurangi kesempatan penggunaan dokumen untuk peniuan, dokumen harus diberikan nomor yang telah dicetak lebih dahulu,agar setiapdokumen dapat dipertanggungjawabkan.
- Jejak audit yang baik memfasilitasi pelacakan ke setiap transaksi melalui system, perbaikan kesalahan, dan verifikasi output system.
- Penjagaan Asset dan Pencatatan yang memadai
- Harus diambil langkah-langkah untuk menjaga baik asset berupa informasi maupun fisisk (kas, persediaan , dan perlengkapan). Prosedur-prosedur berikut inimenjaga asset pencurian, penggunaan tanpa otirsasi, dan vandalisme.
- Mensupervisi dan memisahkan tugas secara efektif.
- Memelihara catatan aset, termasuk informasi secara akurat
- Membatasi akses secara fisik ke asset(mesin kas, lemari besi, kotak uang dan akses terbatas ke safe deposit box kas, sekuritas, dan asset dalam bentuk surat-surat berharga.
- Melindungi catatan dan dokumen (area penyimpanan tahan api, cabinet file yang terkunci,dan lokasi pendukung di luar kantor, merupakan cara yang efektif untuk melindungi catatan dan dokumen. Akses ke cek kosong serta dokumen harus dibatasi hanya untuk personil yang memiliki otorisasi.
- Mengendalikan lingkungan (Perlengkapan computer yang sensitive harus diletakkan dalam ruangan yang memiliki alat pendingin dan perlindungan dari api yang memadai, bebas banjir, kejatuhan benda lain)
- Pembatasan akses ke ruang computer, file computer, dan informasi.
Pemeriksaan
Independen atas Kinerja
Pemeriksaan internal untuk memastikan bahwa seluruh
transaksi diproses secara akurat adalah elemen pengendalian lainnyayang
penting. Pemeriksaan ini harus independent, karena pemeriksaan umumnya akan
lebih efektif apabila dilaksanakan oleh orang lain yang tidak bertanggung jawab
atas jalannya operasi yang diperiksa . Berbagai jenis pemeriksaan independent
sbb :
- Rekonsiliasi dua rangkaian cataan yang dipelihara secara terpisah
Salah satu cara
untuk memeriksa keakuratan dan kelengkapan catatan adalah merekonsiliasi
catatan tersebut dengan catatan lainnya yang seharusnya memiliki saldo yang
sama ( Saldo bank, buku pembantu piutang)
- Perbandingan jumlah actual dengan yang dicatat
Kas dalam laci
mesin kas pada akhir pergantian staf administrasi, harus sama jumlahnya dengan
jumlah yang dicatat dalam pita mesin kas
Seluruh persediaan
harus dihitung paling tidak pertahun, dan hasilnya dibandingkan dengan catatan
persediaan.
- Pembukuan berpasangan
Pepatah yang
menyatakan bahwa debit harus sama dengan kredit memberikan kesempatan besar
untuk pemeriksaan internal.
- Jumlah total batch
Di dalam aplikasi
pemrosesan secara batch, dokumen sumber digabungkan dalam kelompok dan jumlah
total batch (yang juga disebut sebagai jumlah total control), dan secara manual
dihitung sebelum data sumber dimasukkan ke dalam system. Terdapat lima
jumlah total batch yang dipergunakan dalam system computer, yaitu :
- Jumlah total keuangan (financial total) adalah jumlah dalam field nilai uang, seperti jumlah total penjualan atau penerimaan tunai.
- Jumlah total lain-lain (hash total) adalah jumlah field yang biasanya tidak ditambahkan seperti jumlah nomor rekening pelanggan atau nomoridentifikasi pegawai
- Jumlah catatan (recordcount) adalah jumlah dokumen yang diproses.
- Jumlah baris (line record) adalah jumlah baris data yang dimasukkan.
- Uji kesesuaian baris dan kolom (cross-footing balance test). Uji ini akan membandingkan jumlah total dari setiap jumlah dalam baris, dengan jumlah total dari setiap jumlah dalam kolom, untuk memeriksa apakah jumlah mereka sama.
Peninjauan
Independen
Setelah seseorang memproses sebuah transaksi, orang kedua
kadang kala meninjau pekerjaan orang pertama.
Orang kedua memeriksa keberdaaan tanda tangan otorisasi yang memadai,
meninjau dokumen pendukung,dan memeriksa keakuratan bagian data yang penting,
seperti harga, jumlah, dan pemberian kredit.
Mengawasi Kinerja
Metode utama untuk
mengawasi kinerja mencakup supervisi yang efektif, pelaporan pertanggungjawaban
dan audit internal.
- Supervisi yang efektif. Mencakup melatih dan mendampingi pegawai, mengawasi kinerja mereka, mengoreksi kesalahan, dan melindungi asset dengan cara mengawasi pegawai yang memiliki akses ke hal-hal tersebut.
- Akuntansi pertanggungjawaban. Sistem akuntansi pertanggungjawaban mencakup anggaran, kuota, jadwal, biaya standar, dan standar kualitas, laporan kinerja yang membandingkan kinerja yang actual dengan kinerja yang direncanakan.
- Audit internal. Audit internal mencakup peninjauan ulang keandalan dan integritas informasi keuangan dan operasional serta menyediakan penilaian keefektifan pengendalian internal. Audit internal juga mencakup penilaian kesadaran pegawai terhadap prosedur dan kebijakan manajemen, hukum,dan peraturan yang berlaku serta mengevaluasi efisiensi dan keefektifan manajemen.
c. PENILAIAN RESIKO
Akuntan memainkan
peran yang penting dalam membantu manajemen mengontrol bisnis dengan mendesain
system pengendalian yang efektif dan mengevaluasi system yang adauntuk
memastikan bahwa system tersebut berjalan dengan efektif.
Identifikasi Ancaman . Perusahaan menghadapi jenis-jenis
ancaman berikut ini :
- Strategis (contoh : melalukan hal yang salah)
- Operasional (contoh : melakukan hal yang benar, tetapi dengan cara yang salah)
- Keuangan (contoh:adanya kerugian sumber daya keuangan, pemborosan, pencurian atau pembutana kewajiban yang tidak tepat)
- Informasi (contoh menerima informasi yangsalah atau tidak relevan, system yang tidak andal, dan laporan yang tidak benar atau menyesatkan)
Perkiraan Risiko
Beberapa ancaman
menunjukan risiko yang lebih besar karena probabilitas kemunculannya lebih besar.
Misalnya , perusahaan lebih mungkin menjadi korban penipuan computer daripada
serangan teroris, dan pegawai lebih mungkin melakukan kesalahan yang tidak
disengaja daripada melakukan tindakan penipuan secara sengaja.
Perkiraan Pajanan
(Exposure), kerugian potensial
Risiko gempa bumi mungkin kecil, tetapi
pajanannya dapat sangat besar, gempa dapat menghanurkan perusahaan dan
menyebabkan kebangkrutan. Risiko dan pajanan harusdiperhitungkan bersama-sama,
karena apabila salah satu meningkat, maka baikmaterilitasancaman maupun
kebutuhan untuk melindunginya akan meningkat.
Identifikasi Pengendalian
Manajemen
harus mengidentifiksi salah satu atau beberapa pengendalian yang akan
melindungi perusahaan dari setiap ancaman.
Dalam mengevaluasi keuntungan prosedur pengendalian internal tertentu,
manajemen perlu mempertimbangkan kefektifan dan
waktunya.
Apabila semua
factor yang lainnya sama, maka pengendalian untuk pencegahan akan lebih baik
daripada pengendalian untuk pemeriksaan.
Akan tetapi apabila pengendalian untuk pencegahan gagal, maka
pengendalian untuk pemeriksaan penting untuk menemukan masalah, dan pengendalian
korektif membantu mengatasi masalah tersebut,
Jadi, pengendalian untuk pencegahnan, untuk pemeriksaan, dan korektif
saling melengkapi, dan system pengendalian internal yang baik perlu menggunakan
ketiga-tiganya.
d. Perkiraan Biaya dan Manfaat
- Tidak ada system pengendalian internal yang dapat menyediakan perlindungan anti penipuan terhadap seluruh anacaman dalam pengendalian internal.
- Oleh sebab itu, tujuan untuk mendesain sebuah system pengendalian internal adalah untuk menyediakan jaminan yang wajar bahwa tidak akan muncul masalah dalam system pengendalian itu sendiri.
- Elemen utama biaya adalah personil, termasuk waktu untuk melaksanakan proseddur pengendalian, biaya untuk mempekerjakan pegawai tambahan agar mencapai pemisahan tugas yang efektif, serta biaya untuk memprogram pengendalian dalam system computer.
- Manfaat dari prosedur pengendalian adalah perbedaan antara perkiraan kerugian dengan prosedur pengendalian, dan perkiraan kerugian tanpa adanya prosedur pengendalian. Manfaat dari sebuah prosedur pengendalian internal harus melebihi biayanya.
2.1.5 Pengendalian
Sistem Informasi Berdasarkan Komputer
Sys Trust
menggunakan empat prinsip berikut ini untuk menetapkan apakah suatu system
andal atau tidak :
- Ketersediaan (availability). Sistem tersebut tersedia untuk dioperasikan dan digunakan dengan mencantuman pada pernyatan atau perjanjian tingkat pelayanan.
- Keamanan (security). Sistem dilindungi dari akses fisi kmaupun logis yang tidak memiliki otorisasi. Hal ini akan membantu mencegah (a) penggunaan yang tidak sesuai, pemutarbalikan, penghancuran, atau pengungkapan informasi dan software serta (b) pencurian sumber daya system.
- Dapat dipelihara (maintainability) Sistem dapat diubah apabila diperlukan tanpa mempengaruhi ketersediaan, keamanan, dan integritas system.
- Integritas (integrity), Pemrosesan system bersifat lengkap akurat, tepat waktu, dan diotorisasi, Sebuah system dikatakan memiliki integritas apabila dapat melaksanakan fungsi yang diperuntukkan bagi system tersebut secara keseluruhan dan bebas dari manipulasi system, baik yang tidak diotorisasi maupun yang tidak disengaja.
Bagi setiap prinsip
keandalan di atas, tiga criteria berikut ini dikembangkan untuk mengevaluasi
pencapaian prinsip-prinsip tersebut, :
- Entitas memiliki tujuan kinerja (performance objective). Kebijakan, dan standar yang telah ditetapkan , didokumentasikan, dan dikomunikasikan, dan telah memenuhi tiap prinsip keandalan .
- Tujuan kinerja adalah sebagai tujuan umum yang ingin dicapai entitas.
- Kebijakan adalah peraturan-peraturan yang memberikan arah formal untuk mencapai tujuan, dan mendorong kinerja.
- Standar sebagai prosedur yang dibutuhkan dalam implementasi, agar sesuai dengan kebijakan
2. Entitas menggunakan prosedur , sumber daya
manusia,software, data, dan infrastruktur untuk mencapai setiap prinsip
keandalan, dengan berdasarkan pada kebijakna dan standar yang telah ditetapkan.
3. Entitas mengawasi system dan mengambil tindakan untukmencapai kesesuaian
dengan tujuan, kebijakan, dan standar, untuk setiap prinsip keandalan
BAB III
ISI
3.1 Kasus korupsi gayus tambunan
Kronologi Kasus Gayus
Tudingan adanya praktek mafia hukum di tubuh Polri dalam penanganan kasus money laundring oknum pegawai pajak bernama Gayus Halomoan Tambunan semakin melebar. Tak hanya Polri dan para penyidiknya, Kejaksaan Agung dan tim jaksa peneliti pun turut gerah dengan tudingan Susno Duadji yang mulai merembet ke mereka. Mereka (tim jaksa peneliti) pun bersuara mengungkap kronologis penanganan kasus Gayus, berikut adalah kronologis versi tim peneliti kejaksaan agung.
Dalam berkas yang dikirimkan penyidik Polri, Gayus dijerat dengan tiga pasal berlapis yakni pasal korupsi, pencucian uang, dan penggelapan. “Karena Gayus seorang pegawai negeri dan memiliki dana Rp. 25 miliar di Bank Panin. Seiring hasil penelitian jaksa, hanya terdapat satu pasal yang terbukti terindikasi kejahatan dan dapat dilimpahkan ke Pengadilan, yaitu penggelapannya. Itu pun tidak terkait dengan uang senilai Rp.25 milliar yang diributkan PPATK dan Polri itu. Untuk korupsinya, terkait dana Rp.25 milliar itu tidak dapat dibuktikan sebab dalam penelitian ternyata uang sebesar itu merupakan produk perjanjian Gayus dengan Andi Kosasih. Pengusaha garmen asal Batam ini mengaku pemilik uang senilai hampir Rp.25 miliar di rekening Bank Panin milik Gayus. “Ada perjanjian tertulis antara terdakwa dan Andi Kosasih. Ditandatangani 25 Mei 2008,” kata dia. Menurut Cirrus keduanya awalnya berkenalan di pesawat. Kemudian keduanya berteman karena sama-sama besar, tinggal dan lahir di di Jakarta Utama. Karena pertemanan keduanya, Andi lalu meminta gayus untuk mencarikan tanah dua hektar guna membangun ruko di kawasan Jakarta Utara.
Biaya yang dibutuhkan untuk pengadaan tanah tersebut sebesar US$ 6 juta.
Namun Andi, dikatakan Cirus baru menyerahkan uang sebesar US$
2.810.000. Andi menyerahkan uang tersebut kepada Gayus melalui transaksi
tunai di rumah orang tua istri Gayus lengkap dengan kwitansinya,
sebanyak enam kali yaitu pada pada 1 juni 2008 sebesar US$ 900.000 US
dolar, kemudian 15 September 2008 sebesar US$ 650.000, 27 Oktober 2008
sebesar US$ 260.000, lalu pada 10 November 2008 sebesar US$ 200.000, 10
Desember 2008 sebesar US$ 500.000, dan terakhir pada 16 Februari 2009
sebesar US$ 300.000. “Andi menyerahkan uang karena dia percaya dengan Gayus. Sementara untuk
money laundringnya, dikatakan Cirrus itu hanya tetap menjadi dugaan
sebab Pusat pelaporan analisis dan transaksi keuangan (PPATK) sama
sekali tidak dapat membuktikan uang senilai Rp 25 milliar itu merupakan
uang hasil kejahatan pencucian uang (money laundring). PPATK sendiri
telah dihadirkan dalam kasus itu sebagai saksi. Dalam proses perkara
itu, PPATK tidak bisa membuktikan transfer rekening yang yang diduga
tindak pidana.
Dari perkembangan proses penyidikan kasus tersebut, ditemukan juga adanya aliran dana senilai Rp 370 juta di rekening lainnya di bank BCA milik Gayus. Uang itu diketahui berasal dari dua transaksi dari PT.Mega Cipta Jaya Garmindo. PT. Mega Cipta Jaya Garmindo dimiliki oleh pengusaha Korea, Mr. Son dan bergerak di bidang garmen. Transaksi dilakukan dalam dua tahap yaitu pada 1 September 2007 sebesar Rp 170 juta dan 2 Agustus 2008 sebesar Rp 200 juta.
Setelah diteliti dan disidik, uang itu diketahui bukan merupakan korupsi dan money laundring juga. “Bukan korupsi, bukan money laundering, tapi penggelapan pajak murni. Itu uang untuk membantu pengurusan pajak pendirian pabrik garmen di Sukabumi. Tapi setelah dicek, pemiliknya Mr Son, warga Korea, tidak tahu berada di mana. Tapi uang masuk ke rekening Gayus. Tapi ternyata dia nggak urus (pajaknya). Uang itu tidak digunakan dan dikembalikan, jadi hanya diam di rekening Gayus.
Berkas P-19 dengan petujuk jaksa untuk memblokir dan kemudian menyita uang senilai Rp 370 juta itu. Dalam petunjuknya itu, jaksa peneliti juga meminta penyidik Polri menguraikan di berkas acara pemeriksaan (BAP) keterangan itu beserta keterangan tersangka (Gayus T Tambunan).
Dugaan penggelapan yang dilakukan Gayus itu, diungkapkan Cirrus terpisah dan berbeda dasar penanganannya dengan penanganan kasus money laundring, penggelapan dan korupsi senilai Rp 25 milliar yang semula dituduhkan kepada Gayus. Cirrus dan jaksa peneliti lain tidak menyinggung soal Rp 25 milliar lainnya dari transaksi Roberto Santonius, yang merupakan seorang konsultan pajak. Kejaksaan pun tak menyinggung apakah mereka pernah memerintahkan penyidik Polri untuk memblokir dan menyita uang dari Roberto ke rekening Gayus senilai Rp 25 juta itu.
Sebelumnya, penyidik Polri melalui AKBP Margiani, dalam keterangan persnya mengungkapkan jaksa peneliti dalam petunjuknya (P-19) berkas Gayus memerintahkan penyidik untuk menyita besaran tiga transaksi mencurigakan di rekening Gayus. Adapun tiga transaksi itu diketahui berasal dari dua pihak, yaitu Roberto Santonius dan PT. Mega Jaya Citra Termindo. Transaksi yang berasal dari Roberto, yang diketahui sebagai konsultan pajak bernilai Rp 25 juta, sedangkan dari PT. Mega Jaya Citra Termindo senilai Rp 370 juta. Transaksi itu terjadi pada 18 Maret, 16 Juni, dan 14 Agustus 2009.
Uang senilai Rp 395 juta itu disita berdasarkan petunjuk dari jaksa peneliti kasus itu. Penanganan kasus Gayus sendiri bermula ketika PPATK menemukan adanya transaksi mencurigakan pada rekening Gayus T Tambunan. PPATK pun meminta Polri menelusurinya.
Kembali ke kasus, berkas Gayus pun dilimpahkan ke pengadilan. “Jaksa lalu mengajukan tuntutan 1 tahun dan masa percobaan 1 tahun,”. Dari pemeriksaan atas pegawai Direktorat Jenderal Pajak itu sebelumnya, beredar kabar bahwa ada "guyuran" sejumlah uang kepada polisi, jaksa, hingga hakim masing-masing Rp 5 miliar.
Diduga gara-gara itulah Gayus terbebas dari hukuman. Dalam sidang di Pengadilan Negeri Tangerang, 12 Maret lalu, Gayus, yang hanya dituntut satu tahun percobaan, dijatuhi vonis bebas. "Mengalirnya (uang) belum kelihatan ke aparat negara atau ke penegak hukum," kata Yunus.
Namun, anehnya penggelapan ini tidak ada pihak pengadunya, pasalnya perusahaan ini telah tutup. Sangkaan inilah yang kemudian maju kepersidangan Pengadilan Negeri Tangerang. Hasilnya, Gayus divonis bebas. “Di Pengadilan Negeri Tangerang, Gayus tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana penggelapan. Tapi kami akan ajukan kasasi,” tandas Cirrus. Sosok Gayus dinilai amat berharga karena ia termasuk saksi kunci dalam kasus dugaan makelar kasus serta dugaan adanya mafia pajak di Ditjen Pajak. Belum diketahui apakah Gayus melarikan diri lantaran takut atau ada tangan-tangan pihak tertentu yang membantunya untuk kabur supaya kasus yang membelitnya tidak terbongkar sampai ke akarnya. Satgas Pemberantasan Mafia Hukum meyakini kasus Gayus HP Tambunan bukan hanya soal pidana pengelapan melainkan ada juga pidana korupsi dan pencucian uang. Gayus diketahui kini berada di Singapura. Dia meninggalkan Indonesia pada Rabu 24 Maret 2010 melalui Bandara Soekarno-Hatta. Namun dia pernah memberikan keterangan kepada Satgas kalau praktek yang dia lakukan melibatkan sekurangnya 10 rekannya.
Imigrasi Belum Endus Posisi Gayus, Gayus Tambunan hengkang ke Singapura pada Rabu 24 Maret. Namun posisi pastinya saat ini belum terendus. Satgas Pemberantasan Mafia Hukum mengatakan kasus markus pajak dengan aktor utama Gayus Tambunan melibatkan sindikasi oknum polisi, jaksa, dan hakim. Satgas menjamin oknum-oknum tersebut akan ditindak tegas oleh masing-masing institusinya, koordinasi perkembangan ketiga lembaga tersebut terus dilakukan bersama Satgas. Ketiga lembaga tersebut sudah berjanji akan melakukan proses internal.Kasus ini merupakan sindikasi (jaringan) antar berbagai lembaga terkait.
Perkembangan selanjutnya kasus ini melibatkan susno duadji, Brigjen Edmond Ilyas, Brigjen Raja Erisman. setelah 3 kali menjalani pemeriksaan, Susno menolak diperiksa Propam. Sebabnya, dasar aturan pemeriksaan sesuai dengan Pasal 45, 46, 47, dan 48 UU No 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, Pasal 25 Perpres No I Tahun 2007 tentang Pengesahan Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan, harus diundangkan menteri dalam hal ini Menteri Hukum dan HAM. Komisi III DPR Siap Beri Perlindungan Hukum untuk Susno.
Dari perkembangan proses penyidikan kasus tersebut, ditemukan juga adanya aliran dana senilai Rp 370 juta di rekening lainnya di bank BCA milik Gayus. Uang itu diketahui berasal dari dua transaksi dari PT.Mega Cipta Jaya Garmindo. PT. Mega Cipta Jaya Garmindo dimiliki oleh pengusaha Korea, Mr. Son dan bergerak di bidang garmen. Transaksi dilakukan dalam dua tahap yaitu pada 1 September 2007 sebesar Rp 170 juta dan 2 Agustus 2008 sebesar Rp 200 juta.
Setelah diteliti dan disidik, uang itu diketahui bukan merupakan korupsi dan money laundring juga. “Bukan korupsi, bukan money laundering, tapi penggelapan pajak murni. Itu uang untuk membantu pengurusan pajak pendirian pabrik garmen di Sukabumi. Tapi setelah dicek, pemiliknya Mr Son, warga Korea, tidak tahu berada di mana. Tapi uang masuk ke rekening Gayus. Tapi ternyata dia nggak urus (pajaknya). Uang itu tidak digunakan dan dikembalikan, jadi hanya diam di rekening Gayus.
Berkas P-19 dengan petujuk jaksa untuk memblokir dan kemudian menyita uang senilai Rp 370 juta itu. Dalam petunjuknya itu, jaksa peneliti juga meminta penyidik Polri menguraikan di berkas acara pemeriksaan (BAP) keterangan itu beserta keterangan tersangka (Gayus T Tambunan).
Dugaan penggelapan yang dilakukan Gayus itu, diungkapkan Cirrus terpisah dan berbeda dasar penanganannya dengan penanganan kasus money laundring, penggelapan dan korupsi senilai Rp 25 milliar yang semula dituduhkan kepada Gayus. Cirrus dan jaksa peneliti lain tidak menyinggung soal Rp 25 milliar lainnya dari transaksi Roberto Santonius, yang merupakan seorang konsultan pajak. Kejaksaan pun tak menyinggung apakah mereka pernah memerintahkan penyidik Polri untuk memblokir dan menyita uang dari Roberto ke rekening Gayus senilai Rp 25 juta itu.
Sebelumnya, penyidik Polri melalui AKBP Margiani, dalam keterangan persnya mengungkapkan jaksa peneliti dalam petunjuknya (P-19) berkas Gayus memerintahkan penyidik untuk menyita besaran tiga transaksi mencurigakan di rekening Gayus. Adapun tiga transaksi itu diketahui berasal dari dua pihak, yaitu Roberto Santonius dan PT. Mega Jaya Citra Termindo. Transaksi yang berasal dari Roberto, yang diketahui sebagai konsultan pajak bernilai Rp 25 juta, sedangkan dari PT. Mega Jaya Citra Termindo senilai Rp 370 juta. Transaksi itu terjadi pada 18 Maret, 16 Juni, dan 14 Agustus 2009.
Uang senilai Rp 395 juta itu disita berdasarkan petunjuk dari jaksa peneliti kasus itu. Penanganan kasus Gayus sendiri bermula ketika PPATK menemukan adanya transaksi mencurigakan pada rekening Gayus T Tambunan. PPATK pun meminta Polri menelusurinya.
Kembali ke kasus, berkas Gayus pun dilimpahkan ke pengadilan. “Jaksa lalu mengajukan tuntutan 1 tahun dan masa percobaan 1 tahun,”. Dari pemeriksaan atas pegawai Direktorat Jenderal Pajak itu sebelumnya, beredar kabar bahwa ada "guyuran" sejumlah uang kepada polisi, jaksa, hingga hakim masing-masing Rp 5 miliar.
Diduga gara-gara itulah Gayus terbebas dari hukuman. Dalam sidang di Pengadilan Negeri Tangerang, 12 Maret lalu, Gayus, yang hanya dituntut satu tahun percobaan, dijatuhi vonis bebas. "Mengalirnya (uang) belum kelihatan ke aparat negara atau ke penegak hukum," kata Yunus.
Namun, anehnya penggelapan ini tidak ada pihak pengadunya, pasalnya perusahaan ini telah tutup. Sangkaan inilah yang kemudian maju kepersidangan Pengadilan Negeri Tangerang. Hasilnya, Gayus divonis bebas. “Di Pengadilan Negeri Tangerang, Gayus tidak terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana penggelapan. Tapi kami akan ajukan kasasi,” tandas Cirrus. Sosok Gayus dinilai amat berharga karena ia termasuk saksi kunci dalam kasus dugaan makelar kasus serta dugaan adanya mafia pajak di Ditjen Pajak. Belum diketahui apakah Gayus melarikan diri lantaran takut atau ada tangan-tangan pihak tertentu yang membantunya untuk kabur supaya kasus yang membelitnya tidak terbongkar sampai ke akarnya. Satgas Pemberantasan Mafia Hukum meyakini kasus Gayus HP Tambunan bukan hanya soal pidana pengelapan melainkan ada juga pidana korupsi dan pencucian uang. Gayus diketahui kini berada di Singapura. Dia meninggalkan Indonesia pada Rabu 24 Maret 2010 melalui Bandara Soekarno-Hatta. Namun dia pernah memberikan keterangan kepada Satgas kalau praktek yang dia lakukan melibatkan sekurangnya 10 rekannya.
Imigrasi Belum Endus Posisi Gayus, Gayus Tambunan hengkang ke Singapura pada Rabu 24 Maret. Namun posisi pastinya saat ini belum terendus. Satgas Pemberantasan Mafia Hukum mengatakan kasus markus pajak dengan aktor utama Gayus Tambunan melibatkan sindikasi oknum polisi, jaksa, dan hakim. Satgas menjamin oknum-oknum tersebut akan ditindak tegas oleh masing-masing institusinya, koordinasi perkembangan ketiga lembaga tersebut terus dilakukan bersama Satgas. Ketiga lembaga tersebut sudah berjanji akan melakukan proses internal.Kasus ini merupakan sindikasi (jaringan) antar berbagai lembaga terkait.
Perkembangan selanjutnya kasus ini melibatkan susno duadji, Brigjen Edmond Ilyas, Brigjen Raja Erisman. setelah 3 kali menjalani pemeriksaan, Susno menolak diperiksa Propam. Sebabnya, dasar aturan pemeriksaan sesuai dengan Pasal 45, 46, 47, dan 48 UU No 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan, Pasal 25 Perpres No I Tahun 2007 tentang Pengesahan Pengundangan dan Penyebarluasan Peraturan, harus diundangkan menteri dalam hal ini Menteri Hukum dan HAM. Komisi III DPR Siap Beri Perlindungan Hukum untuk Susno.
Pada tanggal 30 Maret 2010, Polisi telah berhasil mendeteksi posisi
keberadaan Gayus di negara Singapura dan kini tinggal menunggu
koordinasi dengan pihak pemerintah Singapura untuk memulangkan Gayus ke
Indonesia. Polri mengaku tidak akan seenaknya melakukan tindakan
terhadap Gayus meski yang bersangkutan telah diketahui keberadaannya di
Singapura.
Pada tanggal 31 Maret 2010, tim penyidik Divisi Propam Polri memeriksa
tiga orang sekaligus. Selain Gayus Tambunan dan Brigjen Edmond Ilyas,
ternyata Brigjen Raja Erisman juga ikut diperiksa. Pemeriksaan dilakukan
oleh tiga tim berbeda. Tim pertama memeriksa berkas lanjutan
pemeriksaan Andi Kosasih, tim kedua memeriksa adanya keterlibatan
anggota polri dalam pelanggaran kode etik profesi, dan tim ketiga
menyelidiki keberadaan dan tindak lanjut aliran dana rekening Gayus.
Pada tanggal 7 April 2010, Komisi III DPR mengendus, seorang jenderal bintang tiga di Kepolisian diduga terlibat dalam kasus Gayus P Tambunan dan seseorang bernama Syahrial Johan ikut terlibat dalam kasus penggelapan pajak yang melibatkan Gayus Tambunan, dari Rp24 milliar yang digelapkan Gayus, Rp11 milliar mengalir ke pejabat kepolisian, Rp5 milliar ke pejabat kejaksaan dan Rp4 milliar di lingkungan kehakiman, sedangkan sisanya mengalir ke para pengacara..
Efek berantai kasus Gayus juga menyentuh istana. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta Satgas Anti Mafia Hukum untuk mengungkap kembali kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). SBY menduga dalam kasus tersebut terdapat mafia hukum.
Pada tanggal 7 April 2010, Komisi III DPR mengendus, seorang jenderal bintang tiga di Kepolisian diduga terlibat dalam kasus Gayus P Tambunan dan seseorang bernama Syahrial Johan ikut terlibat dalam kasus penggelapan pajak yang melibatkan Gayus Tambunan, dari Rp24 milliar yang digelapkan Gayus, Rp11 milliar mengalir ke pejabat kepolisian, Rp5 milliar ke pejabat kejaksaan dan Rp4 milliar di lingkungan kehakiman, sedangkan sisanya mengalir ke para pengacara..
Efek berantai kasus Gayus juga menyentuh istana. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta Satgas Anti Mafia Hukum untuk mengungkap kembali kasus Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI). SBY menduga dalam kasus tersebut terdapat mafia hukum.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari kasus Korupsi Gayus Tambunan diatas dapat disimpulkan bahwa peranan seorang akuntan sangatlah penting karena akuntan sebagai
penjaga gawang atau garda terdepan terhadap terjadinya praktek
kecurangan. Namun dalam kenyataannya justru sering dituduh sebaliknya.
Karena sudah terbukti dengan banyaknya kasus yang terjadi, contohnya
dari kasus mantan presiden kita yaitu Soeharto dimasa reformasi dahulu,
dan kasus-kasus dari mantan menteri keuangan kita yaitu Sri Mulyani,
serta yang terbaru saat ini adalah kasus dari Gayus Tambunan yang
sempat menjadi topik hangat beberapa waktu lalu karena kasus penggelapan
pajak hingga 25 milliar yang mengalir kerekeningnya.
Maka dari contoh-contoh kasus diatas membuktikan bahwa sangat penting
peranan dari para akuntan untuk melakukuan pencegahan korupsi. Akuntan
dapat menerapkan suatu sistem akuntansi yang baik dan merujuk pada
profesionalisme serta operasional yang sehat. Membuat laporan keuangan
yang baik dan benar sehingga menunjukan keadaan yang sebenarnya tanpa
memodifikasinya. Sistem akuntansi tersebut dibentuk dengan membuat
perencanaan yang akan digunakan untuk mencapai suatu tujuan dengan
menggunakan kendaraan berupa suatu organisasi yang mencerminkan
pembagian tugas dan sumber daya manusia yang tersedia. Hal tersebut
berkaitan dengan efektivitas pelaporan internal dan eksternal, dan untuk
pengambilan keputusan manajemen.
Referensi:
Dalam suatu lembaga atau Perusahaan harus adanya pengendalian internal yang baik. Pengendalian internal memberikan
jaminan yang wajar, bukan yang absolute, karena kemungkinan kesalahan manusia,
kolusi, dan penolakan manajemen atas pengendalian, membuat proses ini menjadi
tidak sempurna.
4.2 Saran
Makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu makalah ini dapat dikembangkan dengan lebih baik lagi dan dengan penelitian sendiri. Adapun saran yang diberikan dari makalah ini:
- Ada beberapa bahasan yang dikutip langsung dari blogger yang tertera di referensi
- Jika dikembangkan, gunakanlah kutipan menurut hasil penelitian sendiri
https://ajunkusworo.wordpress.com/2011/10/02/korupsi-dari-sudut-pandang-akuntansi/
http://akutansi-akuntansi.blogspot.com/2012/03/sia-sistem-pengendalian-intern.html
http://helda-blog.blogspot.com/2012/11/kasus-korupsi-gayus-tambunan.html
https://etthye.wordpress.com/2011/10/23/korupsi-dari-sudut-pandang-akuntan/
Terimakasih untuk para blogger yang url-nya tertera diatas :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar