Pengertian Organisasi
Definisi dan Pengertian pengorganisasian menurut para ahli sebagai berikut
:
- Organisasi Menurut Stoner; Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
- Organisasi Menurut James D.Mooney; Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
- Organisasi Menurut Chester I.Bernard; Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pengertian Pengorganisasian.
Seperti telah diuraikan sebelumnya tentang Manajemen, Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi.
Pengertian Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan meninjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan.
Teori Organisasi Umum
Teori organisasi dibagi atas 5 klasifikasi yaitu
1. Teori manajemen ilmiah
2. Teori organisasi klasik
3. Teori organisasi hubungan antar manusia
4. Teori behavioral science
5. Teori aliran kuantitatif
Pertama kita ketahui apa itu pengertian dari teori
organisasi umum :
·
Prof Dr. Sondang P. Siagian, mendefinisikan “organisasi ialah setiap bentuk
persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja bersama serta secara
formal terikat dalam rangka pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam
ikatan yang mana terdapat seseorang / beberapa orang yang disebut atasan dan
seorang / sekelompok orang yang disebut dengan bawahan.”
·
Drs. Malayu S.P Hasibuan mengatakan “organisasi ialah suatu sistem
perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok yang bekerja
sama dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya
merupakan alat dan wadah saja.”
·
Prof. Dr. Mr Pradjudi Armosudiro mengatakan “organisasi adalah struktur
pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang
pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai
tujuan tertentu.
·
James D Mooney berpendapat bahwa “Organization is the form of every human,
association for the assignment of common purpose” atau organisasi adalah setiap
bentuk kerjasama untuk pencapaian suatu tujuan bersama.
·
Chester L Bernard (1938) mengatakan bahwa “Organisasi adalah system
kerjasama antara dua orang atau lebih ( Define organization as a system of
cooperative of two or more persons) yang sama-sama memiliki visi dan misi yang
sama.
·
Paul Preston dan Thomas Zimmerer mengatakan bahwa “Organisasi adalah
sekumpulan orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok, yang bekerjasama
untuk mencapai tujuan bersama.” (Organization is a collection people, arranged
into groups, working together to achieve some common objectives).
Berikut ini pengertian dari ke 5 klsaifikasi teori
organisasi :
·
Teori Manajemen Ilmiah / Klasik
Variabel yang diperhatikan dalam manajemen ilmiah :
1. Pentingnya peran
seorang manajer
2. Pemanfaatan dan
pengangkatan tenaga kerja
3. Tanggung jawab
kesejahteraan seorang karyawan
4. Iklim yang cenderung
kondusif
Manajemen ilmiah memperhatikan prinsip-prinsip
pembagian kerja.
·
Robert Owen (1771 – 1858)
Menekankan tentang peranan sumberdaya manusia sebagai
kunci keberhasilan perusahaan.Dilatar-belakangi oleh kondisi dan persyaratan
kerja yang tidak memadai, dimana kondisi kerja sebelumnya dan kehidupan pekerja
pada masa itu sangat buruk.
·
Charles Babbage (1792 – 1871)
Menganjurkan untuk mengadakan pembagian tenaga kerja
dalam kaitannya dengan pembagian pekerjaan. Sehingga setiap ekerja dapat
dididik dalam suatu keterampilan khusus. Setiap pekerja hanya dituntut tanggungjawab
khusus sesuai dengan spesialisasinya.
·
Frederick W. Taylor :
Merupakan titik tolak penerapan manajemen secara
ilmiah hasil penelitian tentang studi waktukerja (time & motion
studies). Dengan penekanan waktu penyelesaian pekerjaan dapat dikorelasikan
dengan upah yang diterima. Metode ini disebut sistem upah differensial.
·
Hennry L. Gantt (1861 – 1919) :
Gagasannya mempunyai kesamaan dengan gagasan Taylor,
yaitu :Kerjasama saling menguntungkan antara manajer dan karyawan. Mengenal
metode seleksi yang tepat. Sistem bonus dan instruksi. Akan tetapi Hennry
menolak sistem upah differensial. Karena hanya berdampak kecil terhadap
motivasi kerja.
·
Frank B dan Lillian M. Gilbreth (1868 – 1924 dan 1878 – 1972):
Berdasarkan pada gagasan hasil penelitian tentang
hubungan gerakan dan kelelahan dalampekerjaan. Menurut Frank, antara gerakan
dan kelelahan saling berkaitan. Setiap gerakan yang dihilangkan juga
menimbulkan kelelahan. Menurut Lillian, dalam pengaturan untuk mencapai gerakan
yang efektif dapat mengurangi kelelahan.
·
Herrrington Emerson (1853 – 1931) :
Berpendapat bahwa penyakit yang mengganggu sistem
manajemen dalam industri adalah adanya pemborosan dan inefisinesi. Oleh karena
itu ia
menganjurkan :Tujuan jelas kegiatan logis Staf memadai
Disiplin kerja Balas jasa yang adil Laporan terpecaya Urutan instruksi Standar
kegiatan Kondisi standar Operasi standar Instruksi standar Balas jasa insentif
·
· Teori Organisasi Klasik
·
Fayol (1841 – 1925) :
Teori organisasi klasik mengklasifikasikan tugas
manajemen yang terdiri atas
Technical ; kegiatan memproduksi produk dan
mengoranisirnya. Commercial ; kegiatan membeli bahan dan menjual produk.
Financial ; kegiatan pembelanjaan. Security ; kegiatan menjaga keamanan.
Accountancy ; kegiatan akuntansi Managerial ; melaksanakan fungsi manajemen
yang terdiri atas :
– Planning ;
kegiatan perencanaan<>
– Organizing
; kegiatan mengorganiisasikaan
–
Coordinating ; kegiatan pengkoorrdinasiian
– Commanding
; kegiatan pengarahann
–
Controlling ; kegiatan penngawasaan
Selain hal tersebut diatas, asas-asa umum manajemen
menurut Fayol adalah :
– Pembagian
kerja
– Asas wewenang
dan tanggungjawab<>
– Disiplin
– Kesatuan
perintah
– Kesatuan
arah
– Asas
kepentingan umum
– Pemberian
janji yang wajar
– Pemusatan
wewenang
– Rantai
berkala
– Asas
keteraturan
– Asas
keadilan
– Kestabilan
masa jabatan
– Inisiatif
– Asas
kesatuan
·
James D. Mooney :
Menurut James, kaidah yang diperlukan dalam menetapkan
organisasi manajemen adalah :
·
Koordinasi
·
Prinsip skala
·
Prinsip fungsional
·
Prinsip staf
·
Teori Hubungan Antar Manusia (1930 – 1950)
Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan psikologis
terhadap bawahan, yaitu dengan mengetahui perilaku individu bawahan sebagai
suatu kelompok hubungan manusiawi untuk menunjang tingkat produktifitas kerja.
Sehingga ada suatu rekomendasi bagi para manajer bahwa organisasi itu adalah
suatu sistem
sosial dan harus memperhatikan kebutuhan sosial dan
psikologis karyawan agar produktifitasnya bisa lebih tinggi.
·
· Teori Behavioral Science :
·
Abraham maslow
Mengembangkan adanya hirarki kebutuhan dalam
penjelasannya tentang perilaku manusia dan dinamika proses motivasi.
·
Douglas Mc Gregor
Dengan teori X dan teori Y.
·
Frederich Herzberg
Menguraikan teori motivasi higienis atau teori dua
faktor.
·
Robert Blake dan Jane Mouton
Membahas lima gaya kepemimpinan dengan kondisi
manajerial.
·
Rensis Likert
Menidentifikasikan dan melakukan penelitian secara
intensif mengenai empat sistem manajemen.
·
Fred Fiedler
Menyarankan pendekatan contingency pada studi
kepemimpinan.
·
o Chris Argyris
Memandang organisasi sebagai sistem sosial atau sistem
antar hubungan budaya.
·
o Edgar Schein
Meneliti dinamika kelompok dalam organisasi.Teori
behavioral science ditandai dengan pandangan baru mengenai perilaku orang per
orang, perilaku kelompok sosial dan perilaku organisasi.
·
Teori Aliran Kuantitatif
Memfokuskan keputusan manajemen didasarkan atas
perhitungan yang dapat dipertanggungjawabkan keilmiahannya. Pendekatan ini
dikenal sebagai pendekatan ilmu manajemen yang biasa dimulai dengan langkah
sebagai berikut
1. Merumuskan masalah
2. Menyusun model
aritmatik
3. Mendapatkan
penyelesaikan dari model
4. Mengkaji model dan
hasil model
5. Menetapkan pengawasan
atas hasil
6. Mengadkan implementasi
7. Alat bantu yang sering
digunakan dalam metode ini adalah motede statistik dan komputerisasi
8. untuk melihat
kemungkinan dan peluang sebaai informasi yang dibutuhkan pihak manajemen
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa.
Empat elemen dalam struktur organisasi yaitu :
Adanya spesialisasi kegiatan kerja
2. Adanya standardisasi kegiatan kerja
3. Adanya koordinasi kegiatan kerja
4. Besaran seluruh organisasi.
Pembagian Kerja
Berikut ini ada beberapa dasar yang dapat dijadikan
pedoman untuk mengadakan pembagian kerja. Pedoman-pedoman tersebut adalah:
- Pembagian kerja atas dasar wilayah atau teritorial, misalnya wilayah timur, barat atau wilayah kecamatan, kabupaten dan lain sebagainya.
- Pembagian kerja atas dasar jenis benda yang diproduksi, misalnya pada komponen suatu kendaraan, bagian pemasangan jok mobil, pemasangan rem mobil dan lainnya.
- Pembagian kerja atas dasar langganan yang dilayani, misalnya adalah langganan secara individual atau kelompok, pemerintahan atau non pemerintahan dan sebagainya.
- Pembagian kerja atas dasar fungsi (rangkaian) kerja, misalnya bagian produksi, bagian gudang, bagian pengiriman dan lainnya.
- Pembagian kerja atas dasar waktu, misalnya shif kerja pagi, siang dan malam.
Dari hal tersebut diatas maka akan tergambar atau
terlihat pembagian kerja di dalam suatu organisasi, yakni:
- Jumlah unit organisasi yang ada akan disesuaikan dengan kebutuhan dari organisasi tersebut.
- Suatu unit organisasi ini harus mempunyai fungsi bulat dan berkaitan dengan yang lainnya.
- Pembentukan unit baru hanya dilaksanakan bilamana unit yang ada sudah tidak tepat lagi untuk menampung kegiatan yang baru baik dari beban kerja maupun hubungan kerja.
- Secara garis besar akan berpengaruh pada aktifitas dan sifat dari organisasi tersebut.
Bentuk-Bentuk
Organisasi
1. Organisasi Fungsional
Suatu organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian yang mempunyai jabatan fungsional untuk dikerjakan kepada para pelaksana yang mempunyai keahlian khusus.
2. Organisasi fungsional dan garis
Bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian dibawahnya yang mempunyai keahlian tertentu serta sebagian dilimpahkan kepada pejabat fungsional yang koordinasinya tetap diserahkan kepada kepala bagian.
3. Organisasi Komite
Bentuk organisasi dimana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu dilaksanakan secara kolektif oleh sekelompok pejabat, yang berupa komite atau dewan atau board dengan pluralistic manajement.
4. Organisasi Garis dan staff
Suatu bentuk organisasi dimana pelimpahan wewenang berlangsung secara vertical. Manajer ditempatkan satu atau lebih pejabat staff yang tidak mempunyai wewenang memerintah tetapi hanya sebagai penasehat.
5. Organisasi Matrix
Organisasi dimana penggunaan struktur organisasi menunjukan dimana para spesialis yang mempunyai keterampilan dimasing-masing bagian dari bagian perusahaan dikumpulkan lagi menjadi satu untuk mengerjakan suatu proyek yang harus diselesaikan
1. Organisasi Fungsional
Suatu organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian yang mempunyai jabatan fungsional untuk dikerjakan kepada para pelaksana yang mempunyai keahlian khusus.
2. Organisasi fungsional dan garis
Bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian dibawahnya yang mempunyai keahlian tertentu serta sebagian dilimpahkan kepada pejabat fungsional yang koordinasinya tetap diserahkan kepada kepala bagian.
3. Organisasi Komite
Bentuk organisasi dimana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu dilaksanakan secara kolektif oleh sekelompok pejabat, yang berupa komite atau dewan atau board dengan pluralistic manajement.
4. Organisasi Garis dan staff
Suatu bentuk organisasi dimana pelimpahan wewenang berlangsung secara vertical. Manajer ditempatkan satu atau lebih pejabat staff yang tidak mempunyai wewenang memerintah tetapi hanya sebagai penasehat.
5. Organisasi Matrix
Organisasi dimana penggunaan struktur organisasi menunjukan dimana para spesialis yang mempunyai keterampilan dimasing-masing bagian dari bagian perusahaan dikumpulkan lagi menjadi satu untuk mengerjakan suatu proyek yang harus diselesaikan
Departementasi
Pengertian Departementasi
Departementasi adalah aktivitas untuk menyusun satuan satuan organisasi
yang akan diserahi bidang kerja tertentu atau fungsi tertentu.
Efesiensi kerja tergantung kepada keberhasilan integrasi satuan-satuan yang bermacam-macam dalam organisasi. Proses penentuan cara bagaimana kegiatan dikelompokkan disebutkan departementasi
Efesiensi kerja tergantung kepada keberhasilan integrasi satuan-satuan yang bermacam-macam dalam organisasi. Proses penentuan cara bagaimana kegiatan dikelompokkan disebutkan departementasi
Departementasi Fungsional
Departemen Fungsional adalah pengelompokan fungsi yang sama atau kegiatan yang sejenis untuk membentuk satuan organisasi. Ini merupakan bentuk organisasi yang paling umum dan bentuk dasar departementasi.
Individu dikelompokkan berdasarkan ketrampilan, pengetahuan, dan tindakan yang dilakukan. Misalnya organisasi hanya terbagi dalam bagian administrasi, dan bagian operasi.
Pembentukan satuan satuan organisasi yang masing masing diserahi mengurus sekelompok aktivitas yang tergolong sejenis menurut sifatnya atau pelaksanaan pekerjaan pekerjaan yang berkaitan.
Departemen Fungsional adalah pengelompokan fungsi yang sama atau kegiatan yang sejenis untuk membentuk satuan organisasi. Ini merupakan bentuk organisasi yang paling umum dan bentuk dasar departementasi.
Individu dikelompokkan berdasarkan ketrampilan, pengetahuan, dan tindakan yang dilakukan. Misalnya organisasi hanya terbagi dalam bagian administrasi, dan bagian operasi.
Pembentukan satuan satuan organisasi yang masing masing diserahi mengurus sekelompok aktivitas yang tergolong sejenis menurut sifatnya atau pelaksanaan pekerjaan pekerjaan yang berkaitan.
Kebaikan :
1.
Pendekatan ini menjaga kekuasaan dan
kedudukan fungsi-fungsi utama.
2.
Menciptakan efisiensi melalui spesialisasi.
3.
Memusatkan keahlian organisasi.
4.
Memungkinkan pengawasan manajemen puncak
5.
Tugasnya jelas
6.
Pengetahuan yang dibutuhkan tidak banyak
7.
Hanya membutuhkan manajer saja yang harus berwawasan luas
8.
Mudah dijelaskan pada anggota bila ada persoalan
Kelemahan :
1.
Menciptakan konflik antar fungsi.
2.
Adanya kemacetan pelaksanaan tugas.
3.
Umpan balik yang lambat.
4.
Memusatkan pada kepentingan tugasnya.
5.
Para anggota berpandangan lebih sempit serta kurang inovatif
6.
Kejenuhan akibat monotonnya aktivitas
7.
Komunikasi antar area tidak lancar terutama bila ada problem
8.
Individu dalam bekerja hanya memperhatikan struktur hierarki
Departementasi
Divisional
Departementasi divisional, departemen perusahaan besar yang berupa bisnis
terpisah; mungkin ditujukan untuk membuat dan menjual produk spesifik atau
melayani pasar spesifik.
Dengan membagi divisi-divisi atas dasar produk, wilayah, langganan, dan proses, dimana tiap divisi merancang, memproduksi dan memasarkan produknya sendiri.
Dengan membagi divisi-divisi atas dasar produk, wilayah, langganan, dan proses, dimana tiap divisi merancang, memproduksi dan memasarkan produknya sendiri.
a.
Struktur organisasi divisional atas dasar produk
Setiap departementasi bertanggung jawab atas suatu produk yang berhubungan. Struktur ini dipakai bila teknologi pemprosesan dan metode pemasaran sangat berbeda.
Setiap departementasi bertanggung jawab atas suatu produk yang berhubungan. Struktur ini dipakai bila teknologi pemprosesan dan metode pemasaran sangat berbeda.
b.
Struktur organisasi divisional atas dasar wilayah.
Pengelompokkan kegiatan atas dasar, tempat dimana operasi berlokasi atau menjalankan usahanya. Faktor yang menjadi pertimbangan adalah bahan baku, tenaga kerja, pemasaran, transportasi dan lain sebagainya.
Pengelompokkan kegiatan atas dasar, tempat dimana operasi berlokasi atau menjalankan usahanya. Faktor yang menjadi pertimbangan adalah bahan baku, tenaga kerja, pemasaran, transportasi dan lain sebagainya.
Kebaikan :
1.
Semua kegiatan, ketrampilan, keahlian untuk memproduksi dan
memasarkan dikelompokan
menjadi satu dibawah seorang kepala.
2.
Semua kegiatan mudah untuk dikoordinasidan prestasi kerja terpelihara.
3.
Kualitas dan kecepatan membuat keputusan meningkat.
4.
Menempatkan pengembangan dan implementasi strategi dekat dengan
lingkungan divisi yang khas
lingkungan divisi yang khas
5.
Merumuskan tanggung – jawab dengan
jelas dan perhatian
dipusatkan pertanggungjawaban atas prestasi kerja.
dipusatkan pertanggungjawaban atas prestasi kerja.
6.
Membebaskan para kepala eksekutif
dalam pembuatan keputusan strategi lebih luas.
7.
Cocok untuk lingkungan yang cepat berubah.
8.
Mempertahankan spesialisasi fungsional dalam setiap divisi.
Kelemahan :
1.
Berkembangnya persaingan disfungsional potensial atas sumber daya
perusahaan dan konflik antara tugas dan prioritas.
perusahaan dan konflik antara tugas dan prioritas.
2.
Seberapa besar delegasi wewenang diberikan.
3.
Masalah kebijaksanaan dalam alokasi sumber daya dan distribusi
biaya overhead perusahaan.
biaya overhead perusahaan.
4.
Menimbulkan konsistensi kebijaksanaan antar divisi.
5.
Masalah duplikasi sumber daya dan perlatan yang tidak perlu
6.
Masing-masing divisi bisa menghadapi problem yang sama sehingga
terjadi pengulangan dalam pengatasannya
terjadi pengulangan dalam pengatasannya
7.
Target divisi bisa mengalahkan target organisasi
8.
Konflik antar divisi bisa terjadi, bila terjadi problem organisasi, maka
membutuhkan orang yang sangat ahli dan menguasai banyak hal
membutuhkan orang yang sangat ahli dan menguasai banyak hal
Organisasi Proyek
Matriks
Organisasi proyek matriks merupakan suatu organisasi proyek yang melekat
pada divisi fungsional suatu organisasi induk. Pada dasarnya organisasi ini
merupakan penggabungan kelebihan yang terdapat dalam organisasi fungsional dan
organisasi proyek khusus.
Beberapa kelebihan yang terdapat dalam bentuk organisasi ini yaitu manajer
proyek bertanggung jawab penuh kepada proyek, permasalahan yang terjadi dapat
segera ditindaklanjuti, lebih efisien karena menggunakan sumber daya maupun
tenaga ahli yang dimiliki pada beberapa proyek sekaligus serta para personil
dapat kembali ke organisasi induk semula apabila proyek telah selesai.
Adapun beberapa kekurangan yang terdapat dalam bentuk organisasi proyek ini
antara lain manajer proyek tidak dapat mengambil keputusan mengenai pelaksanaan
pekerjaan dan kebutuhan personil karena keputusan tersebut merupakan wewenang
dari pada departemen
lain, terdapat tingkat ketergantungan yang tinggi antara proyek dan
organisasi lain pendukung proyek serta terdapat dua jalur pelaporan bagi
personil proyek karena personil proyek berada dibahwah komando pimpinan proyek
dan departemen fungsional.
Kebaikan :
1. Memaksimumkan efisiensi
penggunaan manajer fungsional.
2. Mengembangkan
ketrampilan dan kreatifitas karyawan serta fleksibilitas
kepada organisasi.
kepada organisasi.
3. Melibatkan motivasi dan
menantang karyawan serta memperluas
pandangan manajemen terhadap masalah strategi perusahaan yang akhirnya
membebaskan manajemen puncak untuk perencanaan.
pandangan manajemen terhadap masalah strategi perusahaan yang akhirnya
membebaskan manajemen puncak untuk perencanaan.
4. Menstimulasi kerja sama
antar disiplin dan mempermudah kegiatan perusahaan
dan orientasi proyek.
dan orientasi proyek.
5. Mampu mengombinasi
kelebihan pola fungsional dan divisional
6. Menekankan pada teknik
dan pasar
7. Memerlukan sejumlah
manager yang mampu menangani personil bidang teknik
dan pemasaran
dan pemasaran
Kelemahan :
1. Adanya
pertanggungjawaban ganda dan kebijaksanaan yang kontradiktif
2. Memerlukan koordinasi
vertikal dan horisontal.
3. Memerlukan lebih banyak
ketrampilan antar pribadi.
4. Menimbulkan resiko
timbulnya perasaan anarki.
5. Sangat mahal untuk di
implementasikan.
6. Mendorong pertentangan
kekuasaan dan lebih mengarah perdebatan daripada kegiatan.
7. Sangat mahal
8. Kesatuan komando bisa
hilang karena individu memiliki lebih dari satu supervisor
Referensi:
6. http://tkampus.blogspot.com/2011/11/departementasi.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar